Berdasarkan sumber dari internet, berikut adalah
sedikit penjelasan mengenai analis kesehatan. Semoga bisa membantu :)
Kata analisa atau analisis dapat juga
berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu
zat dalam cuplikan. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Jadi Analis kesehatan adalah petugas yang bekerja di laboratorium
untuk melakukan pemeriksaan lab sebagai penunjang diagnosa dokter demi membantu
seseorang mencapai keadaan jasmani, dan jiwa yang sejahtera. Analis kesehatan
atau pranata laboratorium adalah bagian dari profesi di bidang kesehatan.
Seorang analis harus memiliki ketrampilan dan tanggung jawab yang tinggi dalam
pemeriksaan sampel. Hal ini berhubungan dengan adanya risiko yang fatal jika
terjadi kesalahan. Seperti juga menjadi seorang analis yang berhubungan dengan
nyawa manusia. Banyak yang tidak mengetahui analis kesehatan memiliki banyak
sekali peluang pekerjaan. Seorang lulusan analis bisa bekerja pada laboratorium
rumah sakit tentunya bertugas membantu diagnosa seorang dokter.
Manfaat dan
Pengaruh Analis Kesehatan
Segala sesuatu
pasti memiliki manfaat dan pengaruh baik positive maupun negative. Dunia
kedokteran memiliki banyak sekali aspek yang mendukung didalamnya. Banyak
sekali hal yang ikut andil besar dalam kemajuan dunia kedokteran. Faktor
penunjang dunia kedokteran meliputi profesi, laboratorium, media, sampel,
bahkan hingga teknologi. Paper ini akan jauh membahas lebih dalam megenai
profesi yang menunjang karir seorang dokter. Dimana dapat kita ketahui profesi
yang tidak kalah penting membantu dalam dunia kedokteran.
Banyak orang yang
tentu sudah mengenal profesi seorang dokter, dokter adalah adalah seseorang
yang karena keilmuannya berusaha menyembuhkan orang-orang yang sakit. Tidak
semua orang yang menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter. Untuk menjadi
dokter biasanya diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai gelar
dalam bidang kedokteran. Banyak orang mengira jika sakit, mereka hanya perlu
datang ke dokter untuk berobat. Padahal banyak sekali profesi yang turut
membantu dalam diagnosa seorang dokter. Profesi bidan misalnya secara teknis
bidan adalah seseorang yang membantu dalam proses kelahiran seorang bayi dimana
ia membantu profesi seorang dokter kandungan. Contoh kedua adalah perawat jika
anda pernah dirawat di rumah sakit tentu anda akan dirawat oleh seorang perawat
dimana perawat bertugas untuk merawat pasien dari seorang dokter. Ada satu lagi
profesi yang sangat membantu profesi seorang dokter, profesi tersebut adalah
profesi analis kesehatan. Banyak sekali orang tidak mengerti mengenai analis
kesehatan.
Diagnosa seorang
dokter sangat dipengaruhi oleh sampel yang diteliti oleh pranata laboratorium
atau analis kesehatan. Jika terjadi kesalahan dalam meneliti sampel maka yang
patut disalahkan adalah analis kesehatan yang tidak terampil dan
bertanggungjawab atas sampel tersebut. Diagnosa adalah identifikasi mengenai
sesuatu. Diagnosis digunakan dalam medis, ilmu pengetahuan, teknik, bisnis,
dll. Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu
pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Dalam hal ini
sudah sepatutnya seorang analis bekerja sama dengan dokter dalam membantu
mendiagnosa suatu penyakit. Dengan demikian sudah sangat jelas bahwa analis
kesehatan adalah contoh dari salah satu profesi yang sangat menunjang dalam
dunia kedokteran. Berdasarkan hal tersebut seperti yang kita ketahui jurusan
analis kesehatan masih sangat langka di Indonesia. Peluang kerja yang
menjanjikan bagi lulusannya membuat jurusan ini banyak dicari oleh lulusan
sekolah menengah atas.
Mengapa harus
analis kesehatan? Lulusan program
studi (prodi) analis kesehatan makin dibutuhkan. Profesi ini berperan
menegakkan diagnosa klinis melalui pemeriksaan laboratorium. Bahkan bisa
menggeser peran seorang dokter. Untuk memastikan jenis penyakit, sampel darah
pasien akan diperiksa di labaratorium. Demikian imbauan yang lazim diucapkan
pejabat di tengah merebaknya wabah flu burung. Bicara soal laboratorium,
ingatan kita selalu tertuju pada sebuah profesi: analis kesehatan. Ya, profesi
tersebut sekarang sedang naik daun. Sebagai operator laboratarium, analis
kesehatan menjadi ujung tombak untuk mendiagnosa beragam penyakit. Padahal dulu
dokter bagaikan ''dewa'', dan dianggap sebagai satu-satunya tenaga medis yang
berwenang menentukan derajat kesehatan pasien. Seiring dengan perkembangan ilmu
kesehatan, makin terbukalah rahasia tautan derajat kesehatan dan komposisi
kimia dalam tubuh manusia. Alhasil, uji klinis seperti sampel darah, urine dan
kandungan lain dalam tubuh sangat penting, untuk memastikan jenis serta stadium
penyakit yang diderita pasien. Oleh sebab itu, wajar jika muncul klaim bahwa
peluang kerja analis kesehatan di masa sekarang dan mendatang makin cerah.
Mereka bisa bekerja di instansi pemerintah (sebagai PNS), rumah sakit swasta,
laboratorium swasta, maupun marketing diagnostic. Keberadaan tenaga analis
kesehatan yang profesional kian dibutuhkan masyarakat. Mengapa analis kesehatan
makin laris manis? Hal tersebut merujuk pada dua faktor. Pertama, munculnya
paradigma kesetaraan di antara tenaga medis. Dulu ada kesan bahwa perawat,
analis, serta tenaga medis lainnya hanya sekadar pembantu dokter. Saat ini
muncul paradigma baru bahwa setiap tenaga medis merupakan sejawat yang saling
membutuhkan. Alasan kedua, masyarakat makin menyadari pentingnya tenaga analis
dan laboratorium kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan setiap
puskesmas harus memiliki sekurangnya satu tenaga analis kesehatan. Meski pangsa
pasar besar, sampai sejauh ini populasi prodi analis kesehatan relatif kecil.
Fenonema ini juga terjadi dalam skala yang lebih luas, yaitu nasional.
Pasalnya, sampai kini baru terdapat 20 program studi analis kesehatan di
seluruh Indonesia. Populasi prodi lain pada bidang ilmu yang sama, seperti
analis farmasi dan analis kimia, juga relatif kecil. Bahkan prodi refraksi
optisi baru dimiliki lima perguruan tinggi di Indonesia. Pada saat yang sama,
kesadaran masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan dan kualitas hidup juga
meningkat. Salah satunya ditandai dengan menjamurnya klinik atau laboratorium
kesehatan. Apakah ini akibat banyak masyarakat yang mengidap penyakit
degeneratif seperti diabetes, asam urat, liver, dan jantung? Bisa jadi memang
begitu, atau lantaran meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan
pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi kesehatannya. Sudah lumrah, jika
penderita diabetes melakukan pengecekan kadar gulanya secara teratur di
laboratorium kesehatan. Ternyata setengah dari sebagian responden mengaku datang
atas inisiatif sendiri. Artinya, bukan karena ada rekomendasi dokter. Mudahnya
memperoleh informasi kesehatan membuat masyarakat seakan mengabaikan peran
dokter. Dengan berpatokan pada hasil uji laboratorium, masyarakat kemudian
melakukan terapi penyakit secara mandiri. Pada batas tertentu, hal itu
diperbolehkan. Misalnya, hasil uji kadar gula darah digunakan sebagai patokan
diet bagi penderita diabetes. Namun, peran dokter itu sangat diperlukan untuk
memberikan terapi secara menyeluruh. Berdasarkan kurikulum yang ditetapkan
Departemen Kesehatan, mahasiswa analis kesehatan juga memperoleh bekal di
bidang analis medis, industri, dan kimia. Konsepnya bukan konsentrasi,
melainkan lingkup kurikulum.